- PENDAHULUAN
Resensi
adalah suatu kegiatan memberikan penilaian terhadap sebuah buku,
menginformasikan data buku pada masyarakat lewat media massa. Karena tujuannya
memberikan informasi kepada masyarakat, maka meresensi buku tidak sekedar
meringkas buku, tetapi juga memberikan informasi lain agar masyarakat tertarik
untuk membaca buku itu.
Resensi
buku mempunyai dampak yang positif bagi pihak-pihak terkait. Bagi peresensi,
banyak manfaat yang diperoleh. Peresensi akan mendapat banyak ilmu dari
buku-buku yang dibacanya, akan menjadi bagian dari komunitas-komunitas buku.
Sedangkan bagi pembaca, resensi jelas akan mendapat panduan praktis tentang
buku yang diresensi. Apa isinya, apa kelebihannya, apa kekurangannya, dan
sebagainya. 1
- RUMUSAN MASALAH
- Apa pengertian resensi buku?
- Apa bekal dasar peresensi?
- Bagaimana struktur penulisan
resensi?
- PEMBAHASAN
- Pengertian Resensi Buku
Secara
etimologis, kata resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere.
Kedua kata tersebut berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai.
Dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah recensie dan dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilahreview. Berbagai istilah tersebut
mengacu kepada hal yang sama yaitu mengulas sebuah buku. Kamus Umum Bahasa
Indonesia mengartikan resensi sebagai Pertimbangan atau pembicaraan buku,
ulasan buku.Gorys Keraf mendefinisikan resensi sebagai suatu tulisan atau
ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Dari pengertian tersebut
muncul istilah lain dari kata resensi yaitu kata pertimbangan buku,
pembicaraan buku, dan ulasan buku. Intinya membahas
tentang isi sebuah buku baik berupa fiksi maupun nonfiksi.
Resensi juga
disebut suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau
buku. Menulis resensi berarti menulis tentang kelebihan dan kekurangan suatu
buku. Resensi merupakan tulisan yang menyajikan sejumlah informasi tentang
sebuah buku, informasi tersebut disampaikan kepada pembaca untuk memberi
pertimbangan tentang keuntungan-keuntungan atau mungkin kerugian yang akan
dialami oleh pembaca jika ia membaca buku tersebut, karena dalam resensi
biasanya menginformasikan tentang keunggulan dan kelemahan buku yang diresensi.2
Resensi merupakan
timbangan buku, tinjauan buku, pembicaraan buku, atau bedah buku.
Jadi resensi diartikan sebagai tulisan tentang pertimbangan buku atau
wawasan tentang baik atau kurang baiknya kualitas suatu tulisan yang terdapat
di dalam sebuah buku. Dalam proses meresensi buku, seorang penulis dituntut
tingkat pemahamannya dalam membaca teks buku. Sebab, dari proses pembacaan
pemahaman ini akan menentukan hasil resensi. Tapi, sebuah resensi bukan
merupakan ringkasan atau sinopsis isi buku, atau tulisan yang terdiri dari
rangkaian kutipan buku.3
Resensi disebut
juga tinjauan pustaka, terdapat dalam makalah,artikel, tesis, disertasi, dan
skripsi. Resensi memerlukan banyak acuan, berupa deskripsi, analisis, dan
klarifikasi. Dalam resensi pengarang membanding-bandingkan, memberi
komentar dan mengambil kesimpulan menurut pendapatnya sendiri. Dan biasanya
sangat mendalam dan khusus tentang sesuatu masalah.4
Resensi
merupakan salah satu upaya menghargai tulisan atau karya orang lain dengan cara
memberikan komentar secara objektif. Selain itu peresensi harus memiliki
wawasan yang cukup tentang bahan yang akan diresensi sangat dalam dan mengena
pada penimbangan suatu karya.
Menulis
resensi juga sebagai salah satu upaya memperkenalkan suatu buku atau
pementasan kepada orang lain yang belom membaca atau belum menyaksikan
sehingga setelah membaca resensi orang tersebut tergerak hatinya untuk
menyaksikan atau membaca karya orang lain.5
Berdasarkan
beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa resensi adalah tulisan yang
membahas isi sebuah buku, baik kelemahanmaupun keunggulannya
untuk diberitahukan kepada masyarakat pembaca.
- Bekal Dasar Peresensi
Menulis
sebuah resensi tidaklah mudah. Untuk melakukan kegiatan ini diperlukan beberapa
persyaratan seorang penulis. Menurut Brotowojoyo, ada tiga syarat utama seorang
penulis agar mampu menulis resensi diantaranya adalah:
- Peresensi harus memiliki
pengetahuan dalam bidangnya. Artinya, jika seorang peresensi akan
meresensi sebuah novel, maka ia harus memiliki pengetahuan tentang teori
novel dan perkembangannya. Hal ini diperlukan agar peresensi dapat
memberikan perbandingan terhadap karya lain yang sejenis. Kepekaan
analisis juga sangat dipengaruhi unsur tersebut.
- Peresensi harus memiliki
kemampuan analisis. Sebuah buku novel terdiri atas unsur internal dan
eksternal. Seorang peresensi harus mampu menggali unsur-unsur tersebut.
Unsur tersebut dianalisis untuk dinilai kelayakannya. Kemampuan analisis
ini akan mengantarkan peresensikepada kemampuan menilai apakah sebuah buku
layak dibaca masyarakat atau tidak.
- Seorang peresensi juga
dituntut memiliki pengetahuan dalam acuan yang sebanding. Artinya,
peresensi akan membandingkan sebuah karya dengan karya lain yang
sejenis. Dengan demikian ia akan mampu menemukan kelebihan dan
kekurangan sebuah karya.6
- Struktur Penulisan Resensi
- Judul Resensi
Judul resensi harus menggambarkan
isi resensi. Penulisan judul resensi harus jelas, singkat, dan tidak
menimbulkan kesalahan penafsiran. Judul resensi juga harus menarik sehingga
menimbulkan minat membaca bagi calon pembaca. Sebab awal keinginan membaca
seseorang didahului dengan melihat judul tulisan. Jika judulnya menarik maka
orang akan membaca tulisannya. Sebaliknya, jika judul tidak menarik maka tidak
akan dibaca. Namun perlu diingat bahwa judul yang menarik pun harus sesuai
dengan isinya. Artinya, jangan sampai hanya menulis judulnya saja yang menarik,
sedangkan isi tulisannya tidak sesuai, maka tentu saja hal ini akan
mengecewakan pembaca.
- Data Buku
Secara umum ada dua cara penulisan
data buku yang biasa ditemukan dalam penulisan resensi di media cetak antara
lain:
- Judul
buku , pengarang (editor, penyunting, penerjemah, atau kata
pengantar), penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan harga buku.
- Pengarang
(editor, penyunting, penerjemah, atau kata pengantar), penerbit,
tahun terbit, tebal buku, dan harga buku.
- Pendahuluan
Bagian pendahuluan dapat dimulai
dengan memaparkan tentang pengarang buku, seperti namanya, atau prestasinya.
Ada juga resensi yang pada bagian pendahuluan ini memperkenalkan secara
garis besar apa isi buku tersebut. Dapat pula diberikan berupa
sinopsis. 7
- Tubuh Resensi
Pada bagian tubuh resensi ini
peresensi boleh mengawali dengan sinopsis. Biasanya yang dikemukakan pokok
isi buku secara ringkas. Tujuan penulisan sinopsis pada bagian ini
adalah untuk memberi gambaran secara global tentang apa yang ingin disampaikan
dalam tubuh resensi. Jika sinopsisnya telah diperkenalkan peresensi selanjutnya
mengemukakan kelebihan dan kekurangan isi tersebut ditinjau dari berbagai
sudut pandang(tergantung kepada kepekaan peresensi).
- Penutup
Bagian akhir resensi biasanya
diakhiri dengan sasaran yang dituju oleh buku itu. Kemudian diberikan
penjelasan juga apakah memang buku itu cocok dibaca oleh sasaran yang ingin
dituju oleh pengarang atau tidak. Berikan pula alasan-alasan yang logis.8
Berikut
adalah contoh resensi yang dapat kita gunakan sebagai referensi dalam
penulisan resensi:
Peresensi : Krisnawati Dewi Suherly
Putri
Pendahuluan
Buku
ini adalah buku fiksi perdana karya Fritz Nuriz, sebenarnya Firtz sudah lebih
dulu dikenal sebagai seorang Akademisi Arsitektur, ketimbang seorang penulis.
Arsitektur adalah memang cita – cita Firtz, karena dengan dirinya bisa menjadi
seorang Arsitektur beliau dapat menjadi pengamat perkotaan dan juga mengkritik
kebijakan pemerintah yang keliru dalam menyelesaikan masalah tata ruang
perkotaan, dan tentu saja bentuk menunjang faktor ekonominya.
Akan
tetapi menjadi penulis adalah mimpinya sejak kecil, motifasi sastra tumbuh
berkat dorongan dari guru Bahasa Indonesianya sewaktu SMA. Apresiasi dari sang
guru inilah yang menjadi pemicu Firtz untuk terus menulis.
Seperti
halnya Firtz, saya Krisnawati Dewi Suherly Putri juga mendapat motifasi ingin
menjadi peresensi buku dari guru Bahasa Indonesia saya Ibu Irawati Fadilah,
S.Pd, dengan bimbingan serta saran yang diberikan beliaulah sehingga saya
termotifasi untuk meresensi sebuah buku, sebagai pemula, dimana sebagai siswa
kelas IX yang baru diberi materi sekilas tentang resensi tersebut dan baru
pertama kalinya Kota Metro mengadakan lomba resensi, membuat saya semakin
semangat untuk mengikutinya.
Meresensi
sebuah buku adalah dimana kita bisa mengetahui isi buku secara keseluruhan,
identitas buku, kelebihan buku, kelemahan buku, kesimpulan, serta memberikan
kritik dan saran kepada penulis maupun pembaca. Seperti halnya buku Semuda
(Selalu Muda) karya Fritz Nuriz ini, saya sebagai peresensi ingin agar pembaca
dapat menyukai isi dari buku ini, meskipun buku ini dapat dikatakan seperti
sebuah kumpulan cerpen, akan tetapi buku ini sangat baik untuk dapat memberikan
pengetahuan tentang sisi – sisi kehidupann, dan menurut pendapat saya, banyak
hal dalam buku ini yang bisa membuat pembaca dapat berfikir positif dan tidak
mudah menyerah dalam menjalani kehidupan.
Dan
ini adalah hasil resensi buku saya yang pertama, semoga dengan bimbingannya
saya bisa terus menjadi peresensi untuk buku – buku yang
Identitas
Buku :
Judul :
Semuda (Selalu Muda)
Pengarang : Firtz Nuriz
Penerbit :
Indept Publishing
Tahun penerbit : 2012
Kota penerbit : Bandar Lampung
Jumlah halaman : 129 + X halaman
Lebar halaman : 13,5 cm X 20,5 cm
ISBN :
978 – 602 – 18479 – 4 – 7
Harga :
-
Inti
Buku Secara Keseluruhan :
Dalam
cerpen Semuda atau Selalu Muda, Muda dalam cerita ini ternyata seorang malaikat
yang menikah dengan manusia, kemudian istrinya inilah yang melahirkan kembali
dirinya, tetapi bukan sebagai malaikat, melainkan manusia biasa. Dalam buku ini
Muda memainkan banyak peran, Muda yang menjadi malaikat, Muda yang menjadi
seorang pelajar dan pemain sepak bola yang handal, Muda yang menjadi seorang
waria dan pengamen di pinggir jalan, Muda yang tinggal diluar negeri menjadi
anak angkat dari seorang ilmuan dan juga menjadi seorang pembunuh bayaran, dan
kemudian Muda yang menjadi pengusaha sukses dan kaya, Muda pun berakhir dengan
kematian, pada usianya yang hampir 60 tahun, dan meninggalkan seorang anak perempuan
bernama Gadis.
Dan
disisi lain ada cerita tentang Ibu Muda yang menjadi wanita tuna susila
kemudian mempunyai anak bernama Yatim, yang berarti dia adalah adik Muda. Yatim
adalah seorang pengusaha yang sukses, tetapi dia mempunyai anak semata wayang
yang mempunyai hobi mabuk – mabukan dan berfoya – foya, sehingga dia jatuh
bangkrut, kemudian dia meninggal dalam kecelakaan mobilnya, dia menabrak pagar
sebuah masjid, dan ternyata masjid itu adalah masjid yang dibangun oleh ayahnya
sendiri.
Ada
pula cerita tentang Jack, dalam cerita Jack dan Muda, awalnya Jack memiliki
orang tua yang sangat disayangi dan juga menyayangi dirinya, kemudian dia
berkenalan dengan seorang gadis bernama Amy, Jack mendapatkan adik angkat
seorang yang berkulit coklat, yang berasal dari Indonesia dan dia adalah Muda,
namun cerita sedih pun menerpa dalam kehidupan Jack dan Muda, karena kedua
orang tua mereka kemudian meninggal dunia dibunuh oleh para perampok, entah
kenapa para perampok itu bisa datang kerumah mereka, disaat Jack sedang berada
diluar rumah dan kemudian membunuh kedua orang tua mereka, dan pada akhirnya
Jack ternyata adalah seekor kucing yang kemudian dipelihara oleh tetangganya
bernama Amy, karena ternyata Amy adalah seorang manusia, tetapi disana tidak
dijelaskan keadaan Muda setelah kedua orang tua mereka meninggal dunia, dan
belakangan orang tua Muda dan Jack masih hidup, mereka tinggal bersama Muda,
yang ternyata orang tua angkat Muda adalah seorang ilmuan
Kelebihan
Buku :
Buku ini mengajarkan bagaimana kehidupan
ini serba tidak terduga dan mengejutkan, akan tetapi akhirnya menjadi baik. Dialog
yang digunakan memiliki bahasa yang sangat ngepop khas anak muda, dan juga
dibuat dalam bahasa Jerman dan Inggris, seperti ingin mengajak supaya kita bisa
berwawasan luas. Meskipun buku ini seperti hanya kumpulan – kumpulan cerpen,
tetapi bisa disusun dengan baik, sehingga bisa menjadi sebuah buku dan buku ini
sarat akan pendidikan dan pengetahuan.
Kelemahan
Buku :
Buku ini dari fisiknya kurang menarik
pembaca dari segi warna. Meskipun nama dan tokohnya sama yaitu Muda, cerita
dari bab ke bab berbeda dan tidak berhubungan, setiap ceritanya berdiri
sendiri, sehigga sulit dipahami tentang alur bacaannya, mungkin bagi orang
dewasa yang mempunyai wawasan luas, buku ini bagus, akan tetapi untuk pelajar
isinya tampak membingungkan dan sulit untuk diikuti alur bacaannya. Cerita
tokoh Muda ditampilkan hanya sebagai sisinya saja, kehidupan tokoh pun tidak
detail dengan alur cerita yang tidak kompleks.
Penutup
Kesimpulan
:
Muda dalam cerita ini adalah malaikat
yang menikah dengan manusia, dan kemudian istrinya lah yang kembali
melahirkannya. Disisi lain ada cerita tentang Ibu Muda yang menjadi wanita Tuna
Susila kemudian mempunyai anak bernama Yatim, yang berarti adalah adik Muda.
Dan ada pula cerita tentang Jack dan Muda, awalnya Jack dan memiliki orang tua
yang sangat menyayanginya, lalu Jack mendapat adik dari Indonesia yaitu Muda,
namun cerita sedih menerpa mereka, orang tua mereka dibunuh oleh perampok,
tetapi belakangan ini orang tua Muda dan Jack dikabarkan masih hidup, mereka
tinggal bersama Muda, dan ternyata orang tua angkat Muda adalah Ilmuan.
Kritik
dan saran :
Cerita tokoh Muda, bagian dari cerita
tersebut sama sekali tidak berhubungan, seperti berdiri sendiri – sendiri,
sehingga alur ceritanya sulit dipahami, dari awal sampai akhir cerita tidak
memiliki alur, yang tampak terbaca hanya kumpulan – kumpulan cerpen semata.
Bagi pembaca harus membaca dari awal
sampai akhir dari buku ini, agar bisa memahami isi dan makna dari buku Semuda
ini, karena sebenarnya buku ini bisa menjadi contoh agar kita selalu berfikir
positif dan kuat dalam menjalani kehidupan.